Pengertian Jurnal Penutup, Tujuan, Fungsi dan Tata Cara Membuatnya – Jurnal penutup merupakan jurnal yang dibuat hanya satu kali dalam satu periode akuntansi dan di akhir periode akuntansi biasanya bulanan atau tahunan.
Pengertian Jurnal Penutup, Tujuan, Fungsi danTata Cara Membuatnya
Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam membuat jurnal penutupan.
Pengertian Jurnal Penutup
Atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan closing journal entry bisa diartikan sebagai entri jurnal yang dibuat di akhir periode akuntnasi guna mentransfer saldo beragam akun sementara atau akun nominal ke dalam akun permanen yang terdapat dalam buku besar.
Ini tidak sama dengan jurnal khusus. Jurnal ini dicatat sesudah laporan keuangan tahunan disusun. Alasan pembuatannya yaitu untuk memastikan bahwa masing-masing akun pengeluaran dan pendapatan akan memulai siklus akuntansi selanjutnya dengan saldo nol.
Ini mewajibkan suatu debit dimasukkan ke dalam setiap akun sementara yang mempunyai saldo kredit. Debit yang dimasukkan itu wajib sama persis dengan jumlah saldo kredit sebelum jurnal penutup dilakukan.
Hal itu memiliki tujuan untuk memperoleh saldo akun menjadi nol. Jurnal penutup pun mewajibkan kredit dimasukkan ke dalam setiap akun sementara yang mempunyai saldo debit. Jumlah kredit yang dimasukkan pun wajib sama persis nilainya dengan nilai saldo debit sebelum dilakukan jurnal penutup.
Setelah jurnal penutup diunggap pada setiap akun yang tersisa yakni estimasi riil (liabilities, assets, capital atau equity). Pembuatan jurnal penutup tergantung pada bentuk atau jenis perusahaan itu sendiri misalnya CV, PT, Firma ataupun perusahaan perseorangan sebab struktur modal masing-masing perusahaan akan berbeda-beda.
Pembuatan jurnal penutup berfungsi untuk menutup berbagai akun. Penutupan akun-akun yang ada tersebut akan membuat nominal saldo pada awal periode akuntansi akan menjadi nol lagi. Terdapat beberapa jenis akun yang ditutup dan termasuk ke dalam akun pembantu modal misalnya akun laba rugi serta akun private dan akun nominal misanya akun pendapatan dan akun beban.
Dilakukannya pembuatan jurnal penutup tersebut hanya akan menyisakan suatu tugas lanjutan yakni melakukan estimasi riil dalam kapital, aset dan liabiliti. Pembuatan jurnal penutup akan disamakan nantinya dengan jenis atau bentuk perusahaan yang memakainya.
Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup
Pembuatan jurnal penutup memiliki beberapa tujuan dan fungsi, di antaranya seperti berikut.
- Untuk menutup saldo yang ada di seluruh perkiraan sementara dan membuat perkiraan tersebut menjadi nol.
- Agar saldo akun modal memberikan keterangan mengenai jumlah yang sesuai dengan keadaan di akhir periode, membuat saldo akun modal menjadi sama dengan jumlah akhir yang dilaporkan dalam neraca.
- Untuk membedakan transaksi di akun pendapatan dan akun beban agar tidak tercampur dengan jumlah nominal dari pendapatan serta beban di periode selanjutnya.
- Untuk memperlihatkan neraca di awal periode selanjutnya setelah penutupan buku dilakukan.
- Mempermudah saat melakukan pemeriksaan sebab telah dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi selama periode saat ini dengan periode akuntansi selanjutnya.
- Untuk memberikan informasi finansial yang nyata dari sebuah perusahaansetelah penutupan buku (jurnal penutup) dilakukan. Akun yang sebenarnya terdiri dari kewajiban, harga dan ekuitas.
Akun-Akun yang Membutuhkan Jurnal Penutup
Ada akun-akun yang memerlukan jurnal penutup pada akhir periode. Akun-akun tersebut di antaranya yaitu akun beban, akun pendapatan, akun prive dan akun ikhtisar atau saldo laba rugi.
Langkah-Langkah Penyusunan
Terdapat langkah-langkah penting yang wajib dilakukan apabila hendak menyusun jurnal penutup di akhir periode akuntansi. Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, bahwa jrunal penutup akan sangat bermanfaat dalam pemisahan data-data transaksi pada awal dan akhir periode baru akuntnasi. Oleh sebab itu, di bawah ini pedoman langkah-langkah dalam menyusun jurnal penutupan tersebut.
Penutupan Akun Pendapatan
Langkah pertama yang wajib dilakukan tentu melakukan penutupan pada masing-masing akun pendapatan yang ada. Cara ini tidaklah susah untuk dilakukan, di mana hanya perlu melakukan pengkreditan akun ikhtisar guna penghitungan laba atau rugi. Kemudian, melakukan langkah pendebitan pada akun pendapatan.
Akun | Debit | Kredit |
Pendapatan | Rp 15.000.000 | |
Ikhtisar Labar/ Rugi | Rp. 15.000.000 |
Menutup Seluruh Akun Beban
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu menutup seluruh akun beban dan caranya pun tudak berbeda jauh dengan cara menutup akun pendapatan. Hanya saja melakukan pengkreditan pada akun beban sesudah melakukan pendebitan pada akun laba rugi.
Rekening | Debit | Kredit |
Ikhtisar Laba/ Rugi | Rp 4.000.000 | |
Beban | Rp 4.000.000 |
Menutup Akun Ikhtisar Laba/ Rugi
Kemudian, menutup akun-akun ikhtisar laba/ rugi yakni dilakukan dengan memindahkan saldo ikhtisar laba/ rugi ke dalam akun modal. Terdapat dua kondisi yang mungkin terjadi yaitu laba atau pendapatan lebih besar dibandingkan beban dan rugi atau pendapatan lebih kecil dibandingkan beban. Jika memperoleh laba, maka akun ikhtisar laba/ ruginya dilakukan pendebitan serta akun modalnya dikreditkan.
Rekening | Debit | Kredit |
Ikhitisar Laba/ Rugi | Rp 6.000.000 | |
Modal | Rp 6.000.000 |
Jika mengalai rugi, maka akun modalnya dilakukan pendebitan serta ikhtisar laba/ ruginya dikreditkan.
Rekening | Debit | Kredit |
Modal | Rp 6.000.000 | |
Ikhtisar Laba/ Rugi | Rp 6.000.000 |
Menutup Akun Prive
Prive ialah penarikan modal yang dilakukan oleh pemilik dan biasanya hanya terjadi di perusahaan berskala kecil. Langkah menutup akun prive ialah dengan memindahkan akun prive ke dalam akun modal. Kemudian, selanjutnya wajib melakukan debit akun modal dan melakukan kredit pada akun prive. Penyusunan jurnal penutup sendiri hanya perlu dilakukan satu kali dalam satu periode.
Menurut namanya, ini merupakan jurnal yang disusun pada akhir periode akuntansi. Periode akuntansi biasanya berlangsung untuk jangka waktu satu tahun. Agar mempermudah pengelolaan proses akuntnasi perusahaan, maka dapat memakai perangkat lunak akuntansi terbaik misalnya Accurate Online yang bisa mengelola setiap laporan keuangan. Di bawah ini contoh penutupan akun prive.
Rekening | Debit | Kredit |
Modal | Rp 10.000.000 | |
Prive | Rp 10.000.000 |
Cara Lain Membuat Jurnal Penutup
Cara lain dalam membuat jurnal penutup yakni dengan menutup seluruh akun sementara ke dalam akun laba ditahan sehingga lebih cepat dibandingkan memakai cara akun ikhtisar laba rugi sebab menghemat satu langkah. Tidak harus menutup akun sementara ke dalam akun rekening ikhtisar laba rugi lalu menutupnya kembali.
Cara-cara dalam membuat jurnal penutup bisa diterima dan memberikan hasil yang sama bergantung dari bentuk perusahaannya, misalnya CV, Firma, PT maupun bentuk perseorangan sebab akan berbeda juga struktur modal serta jenis perusahaannya. Seluruh akun sementara pada akhirnya ditutup untuk saldo laba rugi kemudian dilaporkan dalam neraca.
Sekian penjelasan materi Pengertian Jurnal Penutup, Tujuan, Fungsi dan Tata Cara Membuatnya. Semoga materi tersebut bisa bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih sudah membaca artikel kami 🙂